Sebuah DO'A dari Syaikuth Tarbiyah

Ya ALLAH, berikan taqwa kepada jiwa-jiwa kami dan sucikan dia.
Engkaulah sebaik-baik yang, mensucikannya.
Engkau pencipta dan pelindungnya
Ya ALLAH, perbaiki hubungan antar kami
Rukunkan antar hati kami
Tunjuki kami jalan keselamatan
Selamatkan kami dari kegelapan kepada terang
Jadikan kumpulan kami jama’ah orang muda yang menghormati orang tua
Dan jama’ah orang tua yang menyayangi orang muda

MANHAJUT TATSABBUT WAT TABAYYUN FIL ISLAM

Ikhwah wa akhwat Ad-Da’iyyat hafizhakumuLLAH,
Salah satu mawqif (sikap) yang harus dimiliki oleh kader di dalam mengemban amanah dakwah dan jihad menegakkan syari’ah ALLAH SWT di muka bumi ini adalah sikap ber-husnuzhan (berprasangka baik) kepada saudara kita sesama mu’min --siapapun dia dan dari kelompok apapun mereka-- sepanjang ia atau mereka dikenal keikhlasannya dan perjuangannya untuk Islam dan meninggikan kalimatuLLAH, maka hendaklah kita menahan diri dari berprasangka buruk dan apalagi sampai memfitnah atau menyebar isu.

Kuncinya, Kembali Komitmen pada Manhaj Tarbiyah


Dakwah tidak mengenal udzur. Anas bin Malik mengatakan tentang Abdullah bin Ummi Maktum yang secara kondisi fisik buta. Tapi pada perang Yarmuk, Abdullah bin Ummi Maktum hadir di tengah para mujahidin di medan perang, memakai baju besi, memegang bendera. Anas bin Malik bertanya, wahai Abdullah bin Ummi Maktum, bukankah Rasulullah saw telah memberi udzur kepadamu? Ia menjawab, “Ya betul, memang dalam Al Quran telah diberikan udzur kepada orang buta. Tetapi saya menginginkan dengan kehadiran saya di sini, di medan perang, paling tidak dapat menambah jumlah tentara Islam.” Alhamdulillah sekarang kita banyak. Coba kalau hanya tiga orang, tidak semangat.

Akhir Perjalanan Gerakan Dakwah : Oleh : Farid Nu'man


Mukadimah

Setiap umat ada ajalnya. Al Quran yang mulia telah menceritakan umat-umat terdahulu yang dibinasakan Allah Azza wa Jalla, lantaran sikap mereka yang mendustakan ayat-ayat Allah, melakukan penyimpangan, menghalalkan segala cara, dan perlawanan terhadap da’wah para Rasul yang mulia. Jika ada yang mengatakan, tidak sepantasnya kaum para pembangkang dianalogikan dengan kaum pergerakan Islam. Jawabannya adalah sunatullah kehidupan berlaku bagi siapa saja. Sunatullah tidak pernah memilih kepada siapa dirinya diberlakukan. Ia akan terjadi jika syarat-syaratnya terpenuhi. Ia akan terjadi dan akan lebih cepat terjadi, jika manusia itu sendiri yang mengoleksi dan mengumpulkan segala sebab-sebabnya. Tak ada jaminan dari siapapun, bahwa sebuah pergerakan Islam akan abadi.

SYIAR BULAN RAJAB 1432 H

(OPTIMALISASI AYYAMUL BIDH DAN PERINGATAN ISRA’ MI’RAJ)

“Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikan kami di bulan Ramadhan”
Permohonan kepada Allah untuk diberkahi di bulan Rajab dan Sya’ban serta dapat berjumpa dengan bulan Ramadhan adalah salah satu doa orang shalih. Doa orang yang menangkap setiap kesempatan adalah peluang kebaikan. Dengan ini Bidang Kaderisasi DPP mengingatkan kepada seluruh kader dan simpatisan untuk memanfaatkan momentum tiga bulan ini (Rajab-Sya’ban-Ramadhan) sebagai kesempatan terbaik dalam memperluas geografis dan demografis dakwah serta meningkatkan kualitas hubungan ubudiyah kepada Allah SWT, dengan melakukan kegiatan sebagai berikut:

Cahyadi Takariawan : Berdakwahlah Dengan Halus, Lembut, dan Kasih Sayang

Posted by Faguza Abdullah

Islamedia - Maraknya berbagai gerakan/organisasi dakwah di bumi pertiwi sejatinya adalah sebuah berkah. Bangsa ini memiliki bermacam organisasi dakwah bahkan sebelum Indonesia merdeka. Di zaman reformasi, setelah sebelumnya dibungkam oleh orde baru, dakwah Islam menemukan kebebasannya beraktifitas dan berbicara.

Dakwah Fardiyah, Sasaran dan Targetnya.

Posted by Ghiroh Tsaqofy
Islamedia - Dakwah fardiyah merupakan jenis dakwah yang pertama kali Rasulullah terapkan dalam dakwahnya. Rasulullah pernah berpidato dibukit Shofa, Rasulullah pernah melakukan dakwah dengan tulisan (bil qolam) melalui pengiriman surat kepada para raja di sekitar Arab, tapi yang pertama Rasulullah praktekkan adalah dakwah dengan pendekatan personal, dakwah fardiyah.

Tipikal Fitnah Dari Masa Ke Masa


Islamedia - Kalau mau diperhatikan lebih mendalam, sedikit jeli kemudian mencoba menganalisa, maka hipotesa tentang "tipikal fitnah dalam perjuangan menegakkan dakwah" semakin mendekati kebenaran. Hipotesa ini berangkat dari metode perjalanan dakwah ala Rasul dan Nabi dari kapanpun periode kenabian. Sebuah sunnatullah bahwa perjalanan menegakkan kebenaran dan keadilan, meninggikan nilai-nilai Islam, mewujudkan hukum-hukum Allah di muka bumi selalu mendapatkan tantangan, ujian dan cobaan. Sunnatullah ini berlaku dari mulai manusia pertama: Adam AS yang mendapatkan ujian langsung dari Iblis yang baru saja dipecat dari surga. Tak sanggup menggoda Adam, Iblis menggoda istrinya. Hawa pun tergoda dan keduanya akhirnya turun ke bumi. Iblis dan anak-anaknya pasti akan terus menyesatkan manusia, hingga sangkakala kiamat dibunyikan. Karena Iblis telah bersumpah:

Mewaspadai Perangkap Umniyah dalam Berdakwah

 
 
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ وَلَا نَبِيٍّ إِلَّا إِذَا تَمَنَّى أَلْقَى الشَّيْطَانُ فِي أُمْنِيَّتِهِ فَيَنْسَخُ اللَّهُ مَا يُلْقِي الشَّيْطَانُ ثُمَّ يُحْكِمُ اللَّهُ آيَاتِهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ 
(52) لِيَجْعَلَ مَا يُلْقِي الشَّيْطَانُ فِتْنَةً لِلَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ وَالْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ وَإِنَّ الظَّالِمِينَ لَفِي شِقَاقٍ بَعِيدٍ (53) وَلِيَعْلَمَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَيُؤْمِنُوا بِهِ فَتُخْبِتَ لَهُ قُلُوبُهُمْ وَإِنَّ اللَّهَ لَهَادِ الَّذِينَ آمَنُوا إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (54)
"Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasulpun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, syaitanpun memasukkan godaan-godaan terhadap umniyah (keinginan) itu, Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Agar Dia menjadikan apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang kasar hatinya. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu, benar-benar dalam permusuhan yang sangat. Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Quran itulah yang hak dari Tuhan-mu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus." (Al Hajj: 52-54)

Baitud Da'wah

Oleh : KH. Rahmat Abdullah
Suatu malam menjelang fajar, dalam inspeksi rutinnya, Khalifah II Umar bin Khattab mendengar dialog menarik antara seorang ibu dengan gadis kencurnya."Cepatlah bangun, perah susu kambing kita dan campurkan dengan air sebelum orang bangun dan melihat kerja kita."Bu, saya tak berani, ada yang selalu melihat gerak-gerik kita."Siapa sih sepagi ini mengintai kita?" sang ibu balik bertanya. "Bu, Allah tak pernah lepas memperhatikan kita." Khalifah segera kembali dengan satu tekad yang esok dilaksanakannya, melamar sang gadis untuk puteranya, 'Ashim bin Umar. Kelak dari pernikahan ini lahir seorang cucu : Umar bin Abdul Aziz, khalifah kelima.

Uang 2


Oleh: M. Anis Matta Lc
Ikhwah sekalian
Saya ingin bicara 3 point supaya kita lebih terarah dalam soal uang. Pertama,  Mengapa  Islam  menyuruh  kita  kaya.  Kedua,  Mencari penjelasan tentang mengapa kita miskin. Ketiga, Bagaimana kita mulai merekonstruksi kehidupan finansial kita. Ibnu Abid Duni menjelaskan
beberapa alasan tentang mengapa kita semua diperintahkan menjadi kaya  dalam  Islam  itu.  Alasan  Pertama,  karena  harta  itu  tulang punggung kehidupan. Makanya orang kalau tidak punya harta punggungnya rada bungkuk sedikit. Antum lihat orang-orang Amerika kalau datang
ke sini tegap-tegap semua kan , karena punya duit.

Uang


Oleh: M. Anis Matta, Lc.
Ini adalah bagian dari ceramah saya ketika Jaulah, sekedar ide semoga bermanfaat dan menjadi bahan untuk didiskusikan, meski ada Ikhwah yang mengatakannnya Anismismi (ajaran anis) yang terkesan glamour dan konsumtif… tapi sekali lagi ini adalah sekedar ide…
Bismillah,
Ikhwan dan Akhwat sekalian,
Alhamdulillah kita dipertemukan oleh Allah dipagi hari ini, walaupun kemarin saya ragu-ragu apakah saya bisa hadir hari ini atau tidak. Istri saya sakit demam berdarah dan dirawat di rumah sakit hingga hari ini. Alhamdulillah hari ini ada perbaikan sedikit dan bisa ditinggal.

JIKA TELUR PECAH


Jika telur pecah karena faktor eksternal
Berarti kehidupannya berakhir
Jika telur pecah karena faktor internal
Berarti ada kehidupan baru dimulai
"SESUATU YANG AGUNG SELALU DIMULAI DARI DALAM"
DR. Salman Audah, seorang ulama' dan pemikir dari Saudi Arabia berkata:
Kita wajib percaya bahwa kita diciptakan bukan:
Untuk gagal
Untuk bersedih, atau
Untuk menjadi manusia-manusia tanpa tujuan
Kita wajib percaya bahwa keberadaan kita bukanlah kebetulan
Bukan pula sekedar suatu angka

3 Hal yang Membinasakan Aktivis Dakwah

Aktivis dakwah merupakan profesi yang oleh sebagian kalangan sangat melekat dari dirinya, melewati batas-batas dan sekat profesi lainya. Segala potensi yang ada di dalam dirinya akan selalu di abdikan demi keberlangsungan dakwah, baik dalam keadaan sulit maupun lapang. Sebagai upaya melanjutkan risalah para nabi yang berbalas amat luar biasa, yaitu Syurganya Alloh.

Islam, Politik dan Kepemimpinan

Berkata Utsman bin ‘Affan Radhiallahu ‘Anhuma:


إن الله ليزع بالسلطان ما لا يزع بالقرآن


“Sesungguhnya Allah Ta’ala memberikan wewenang kepada penguasa untuk menghilangkan sesuatu yang tidak bisa dihilangkan oleh Al Quran.” (Imam Ibnu Katsir, Al Bidayah wan Nihayah, 2/12. Dar Ihya At Turats) 
Mukadimah

            Kaum sekuler –baik Barat maupun Timur- tidak akan ada kata henti menyerukan manusia; jauhkan agama dari politik, jauhkan Islam dari Negara. Seruan ini, bukan barang baru, dalam sejarah keagamaan dia memiliki akar dalam ‘kesucian’ teks agama Nasrani. Dalam Bible disebutkan: “Berikan Hak Kaisar kepada Kaisar dan berikan hak Tuhan kepada Tuhan.” Inilah pemisahan ekstrim antara keterkaitan kekuasaan dan agama, tetapi bukan dari Islam, bukan dari Allah dan RasulNya, tidak dikenal oleh para sahabat, dan asing dalam seluruh literatur mu’tabarah para ulama dan sejarawan Islam. 

Dialog Selepas Malam

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Berikut adalah sebuah dialog antara seorang mutarabbi dan murabbinya
Ana dapatkan dari sebuah milist, saya COPAS saja di sini, semoga bermanfaat, amin:
 
“AKHI, dulu ana merasa semangat saat aktif dalam dakwah. Tapi belakangan rasanya semakin hambar. Ukhuwah makin kering. Bahkan ana melihat temyata ikhwah banyak pula yang aneh-aneh.” Begitu keluh kesah seorang mad’u kepada murabbinya di suatu malam.
Sang murabbi hanya terdiam, mencoba terus menggali semua kecamuk dalam diri mad’unya. “Lalu, apa yang ingin antum lakukan setelah merasakan semua itu?” sahut sang murabbi setelah sesaat termenung.

Bertaubat dari Zina Mata Mengantarnya Ke Surga



Sesungguhnya, ia tak sengaja. Waktu itu ada misi yang harus dikerjakannya. Kesalahannya –kalau boleh dibilang begitu- hanya satu; ia tidak konsentrasi. Ia menoleh ke arah lain. Mengarahkan pandangannya ke rumah di kota itu; Madinah.

Ia tengah menjalankan tugas dari Rasulullah SAW untuk suatu keperluan. Di tengah jalan, "bencana" datang menyapanya. Sewaktu melayangkan pandang ke salah satu rumah yang tidak tertutup pintunya, terlihatlah olehnya wanita yang sedang mandi. Mungkin hanya dalam hitungan detik, bukan menit.

 

Total Yang Silaturahim